Pemandangan di desa Tegalombo : Indah, asri, dan sejuk.

PSPM Kaliyoso : Tim sepakbola kebanggaan desa Tegalombo.

Home Industry : Kerajinan membuat jaran kepang.

Kegiatan keagamaan : Kegiatan yang rutin diadakan tiap minggu.

Kesenian

Seni dan Tradisi

        Nuansa seni tradisi masih sangat kental di desa Tegalombo. Hal tersebut terbukti dari banyaknya kesenian yang masih dijaga kelestariannya oleh masyarakat. Kesenian tersebut antara lain:

               a.    Hak-hakan

Tradisi Hak-hakan
        Tradisi turun temurun yang dikemas dalam bentuk kesenian ini menggambarkan tentang semangat para pendiri Dusun Kaliyoso yang dengan gigih membangun saluran irigasi. Sampai akhirnya pembangunan saluran irigasi berhasil diwujudkan dengan semangat gotong-royong. Kesulitan air pun berhasil diatasi. Warga pun akhirnya bisa mendapatkan air melimpah untuk keperluan pertanian sampai sekarang.

Selama prosesi ritual, sangat kental dengan nuansa gotong-royong. Mulai dari musyawarah desa sampai pelaksanaan pembangunan diceritakan secara utuh. Tahap demi tahap mulai dari memesan peralatan kerja, menggali, sampai mencari batu pun juga digambarkan dalam bentuk tarian.

        Pada saat jeda alur cerita yang dibacakan pemangku adat, juga dimanfaatkan oleh para peserta untuk istirahat. Sesekali peserta ritual istirahat sambil meneguk air putih yang diberikan. Mereka meneguknya bersama-sama yang juga dimaknai sebagai simbul minuman penghangat pada masa itu. Setelah selesai melakukan upacara ritual Hak-hakan sehari penuh, selanjutnya digelar kesenian Tayupan dan Wayang Kulit semalam suntuk pada malam harinya.

        Ritual Hak-hakan ini sudah dilakukan warga sejak ratusan tahun. Hanya saja ritual itu tidak dilakukan setiap tahun. Warga biasa merayakannya 3 atau 5 tahun sekali. Ritual ini bukan hanya nguri-uri budaya leluhur saja. Tapi juga sebagai bentuk untuk terus menumbuhkan semangat gotong-royong.

 Para peserta Hak-hakan sedang menari

        Semangat gotong-royong masih menjadi budaya yang melekat dan dipegang teguh oleh masyarakat Dusun Kaliyoso. Warga berkeyakinan dengan semangat kebersamaan mampu mewujudkan tercapainya pembangunan desa sekaligus bermanfaat bagi terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

               b.    Warokan
Seni Warokan

        Warokan (atau Tari Warok) merupakan salah satu kesenian yang menggabungkan seni tari dan musik tradisional gamelan yang beranggotakan kurang lebih 21 orang pemain. Tarian yang menggunakan kuda kepang ini biasanya dilakukan oleh anak-anak lelaki. Kesenian ini biasa dipentaskan saat hari-hari besar seperti 17 Agustusan.

               c.    Lenggeran/Tari Topeng

       Lenggeran atau yang biasa juga disebut Tari Topeng ini sering dipentaskan pada acara desa seperti 17an dan hak-hakan. Tarian Topeng biasanya dipentaskan pada sore hari sekitar jam 4, berhenti saat waktu maghrib dan dilanjutkan setelah shalat isya hingga jam 1 malam. Pada saat menari, penari laki-laki memakai topeng  sedangkan penari wanita memakai selendang.

               d.    Tari Barong 

        Tari barong biasanya dilakukan setelah tari topeng selesai dilaksanakan, dengan kata lain tari barong merupakan tari penutup dari tari topeng. Sedangkan untuk tarian pembuka tari topeng biasanya ditampilkan tarian kuda lumping.

               e.    Rebana
Group Rebana Kalijogo

        Group Rebana yang didirikan sekitar delapan bulan yang lalu ini berkembang dengan baik. Group rebana yang diberi nama “kalijogo” ini beranggotakan 16 orang dengan Anto, Eli, dan Imam sebagai vokalis. Tidak seperti group rebana lainnya, group rebana Kalijogo ini sudah terbilang modern dengan alat music menggunakan organ, gitar, suling, bass, gendang dan tamborin. Group rebana ini mengaransemen lagu-lagu dengan music yang menarik dan mengganti liriknya dengan lirik islami seperti shalawat.